Categories
History

Semua manusia yang masih eksis memiliki pegangan hidup, prinsip hidup maupun filosofi hidup yang berbeda satu dengan lainnya. Menurut KBBI, filosofi adalah kata benda Filsafat. Menurut Maya Davis (1993) Filosofi adalah ungkapan seseorang mengenai sikap, nilai dan kepercayaan walaupun pada waktu yang lain ungkapan tersebut menjadi ideologi kelompok/ kepercayaan kelompok. Terdapat beberapa filosofi yang diyakini oleh manusia dan sangat mungkin berbeda dengan yang lainnya. Karena filosofi tersebut juga terlahir dari lingkungan dan kondisi yang berbeda.

Beberapa aliran filosofi berikut mungkin sedang kamu yakini.

Filosofi Nihilism

Ngapain sih kita hidup? Sekarang mungkin kerja, lalu menikah, syukur diberi kepercayaan punya anak, pensiun lalu meninggal. Sebenernya untuk apa semua hal yang kita lakukan. Bahkan bukti surga dan neraka secara empiris belum dapat dibuktikan. Ritual, ibadah, dan semua hal yang kita lakukan didunia seperti tidak jelas.

Kamu bingung, kenapa sih kamu ada dunia ini?. Kalo kamu sedang berada pada kondisi ini, kamu sedang berada di aliran NIHILISM. NIHILISM adalah pandangan yang percaya bahwa semua hal yang ada didunia ini, tidak ada tujuannya alias tidak ada artinya. Sehingga kamu beranggapan nihil, percaya bahwa tidak ada agama, moral, nilai dan norma yang benar di dunia ini. Nothing really matters. Hal ini mungkin saja pernah atau akan kamu rasakan. Beberapa filsuf yang pernah menulis tentang nihilsm adalah Friedrich Nietzsche dan Martin Heidegger. 

Filosofi Optimis Nihilism

Jika Nihilism berkeyakinan bahwa semua hal didunia ini tidak ada tujuan yang jelas. Rasa sedih, bahagia, kecewa dan lain-lain menjadi tidak penting. Sehingga kamu bebas berbuat apapun yang kamu inginkan. Selagi masih hidup, kamu melakukan hal baik di dunia ini untuk menghabiskan sisa wkatu hidup yang terbatas. 

Kondisi ini merupakan aliran Optimis Nihilsm. Ibaratnya, kita sama sekali tidak peduli dengan konsekuensi apapun yang terjadi dari tindakan kita karena toh akhirnya mati, tapi kita tetap mencoba sekeras mungkin memberikan yang terbaik sambil menikmati proses. Mungkin serupa dengan istilah care-dog mindset.

Filosofi Absurdism

Filsuf yang memperkenalkan aliran absurd ini adalah Albert Camus. Segala sesuatu di dunia ini absurd. Aliran ini mengambil mitologi Yunani tentang Sisyphus, seorang raja yang dihukum oleh seorang dewa untuk mendorong batu besar yang super berat ke atas bukit. Pada cerita Sisyphus, di saat batu hampir sampai puncak, batu itu gelinding, dan  harus ulang dorong lagi dari bawah. Gelinding lagi, dorong lagi. Begitu seterusnya.  Dia tahu walaupun ujung-ujungnya batu yang dia dorong akan gelinding lagi, tapi dia terus berusaha. Bergerak. Gagal dan bangkit. 

Absurdism menyatakan bahwa upaya manusia untuk menemukan makna pasti akan gagal dan tidak ketemu, sehingga sifatnya absurd. Ibarat pertandingan bola, Barcelona bisa saja dikalahkan oleh arema. Kenapa? karena hidup ini absurd. 

Filosofi Taoism

Filosofi ini dicetuskan oleh Lao Tze. Tao sendiri artinya the way atau jalan. Filosofi ini berkeyakinan bahwa kehidupan terbaik adalah kehidupan yang mengikuti jalan, tidak perlu melawan semesta alias SANTUY. Salah satu prinsipnya adalah wu wei atau non action. Tapi bukan berarti tidak melakukan apa-apa, go with the flow karena ada hal -hal yang tidak bisa kita atur atau kendalikan. 

Kuncinya adalah TRUST bahwa dunia ini terdiri dari harmoni yin dan yang yang pada akhirnya akan terus begitu. Misalnya, kalo kamu udah penat dengan segala keadaan, overthinking sampai merasa tidak bisa menikmati hidup. Maka aksi dengan cara non aksi atau wu wei tadi. Konsepnya FLOW dengan melakukan hal yang diinginkan tanpa peduli sekitar sehingga tidak cemas dengan masa depan dan fokus melakukan hal yang dilakukan. Enjoying the ride, Go with the Flow, SANTUY.

Filosofi Stoicism

Filosofi ini dikenalkan oleh Zeno of Citium di Athena. Tokoh-tokoh stoic yang menginspirasi ajaran-ajaran stoicm diantaranya adalah Marcus Aurelius, Secena dan Epictetus yang masing-masing memiliki latar belakang berbeda. Bagi orang-orang stoic, tidak ada yang baik atau buruk. Baik atau buruk hanyalah persepsi yang kita berikan. Halangan bisa menjadi baik atau buruk tergantung pandangan kita. Di Indonesia, filosofi ini diterjemahkan oleh Henry Mampiring dan dikenal sebagai filosofi teras. 

Orang-orang stoic beranggapan bahwa hiduplah dengan menjadi lebih pesimis. Jika ingin memiliki ketenangan hidup, kita harus membiasakan diri dengan kemungkinan buruk yang terjadi. Salah satu prinsip filosofi ini bahwa semua hal yang terjadi pasti ada alasannya. Filosofi ini dianggap sangat memanusiakan manusia.

Sehingga, jika orang yang kamu temui melakuka hal yang tidak sesuai dengan keyakinanmu, mungkin saja filosofi hidup mereka berbeda. Mengutip dari Albert Camus “You will never be happy if you continue to search for what happiness consists of. You will never live if you are looking for the meaning of life.” Kamu tidak akan pernah bahagia jika kamu terus mencari apasih kebahagiaan itu. Jika kamu sibuk mencari makna hidup, lalu kapan kamu hidup?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *