Topeng Sababuka adalah hasil kreasi masyarakat suku Dayak di Kalimantan yang dibuat untuk Habukung atau Babukung. Bukung atau Habukung adalah sosok manusia yang menghias dirinya menjadi seperti hantu atau jin dengan muka bercoreng, dada berukir, lalu menggunakan aksesoris dari daun kelapa dan daun ribuan atau terkadang juga mengenakan topeng yang disebut Bukung Raja. Motif topeng Sababuka berupa wajah seram dengan hidung panjang, mata besar, bertaring atau memiliki gigi tajam, dan lidah menjulur keluar.
Topeng ini digunakan oleh beberapa orang ketika ada kematian, dan dipakai pada malam hari. Topeng ini biasanya digunakan pada malam hari oleh sejumlah penari sambil membunyikan alat-alat musik untuk mengiringi mayat yang akan dikubur dan topeng ini juga dipakai dalam ritual tiwah dalam adat Dayak. Selain menggunakan topeng yang seram dan menakutkan, seseorang juga menggunakan pakaian compang-camping, sehingga terkesan seperti jin atau hantu.
Keberadaan Topeng Sababuka sebagai bukti bahwa masyarakat Dayak sangat memperhatikan keseimbangan nya antara kehidupan dan kematian. Dibalik fungsinya itu, topeng Sababuka memiliki nilai seni dan estetika sangat tinggi. Biasanya terbuat dari kayu gabus atau kayu lunak lainnya.