Naga dan phoenix merupakan simbol peradaban Tionghoa. Keduanya berpadu menjadi “Long Feng Cheng Xiang” (Naga dan Phoenix Membawa Berkah), merupakan gambar yang paling digemari. Ahli arkeologi mengatakan, 5000 tahun yang lalu, naga dan phoenix bersama-sama menjadi lambang penyembahan, muncul pada kebudayaan Hongshan di situs prasejarah Niu He Liang, menandakan aliran sungai Liao merupakan salah satu tempat awal munculnya budaya naga dan phoenix.
Legenda “Naga dan Phoenix Membawa Berkah” sudah lama beredar di Tiongkok. Konon di masa pemerintahan raja Shun, rakyat makmur sejahtera. Menteri Kesenian Kui menulis lagu berjudul Jiu Zhao. Saat ditampilkan oleh raja Shun, disertai pula dengan naga emas dan phoenix berwarna-warni. Dalam Kitab Syair bagian Wen Wang Zhi Shen, tercatat Wang Ji dari kelompok naga memperistri Zhi Zhong dari kelompok Phoenix. Hal ini dianggap sebagai naga dan phoenix membawa berkah, “jodoh pilihan surga”. Peneliti dari Museum Liaoning, Wang Ju’er mengatakan, dari pahatan giok naga dan phoenix di situs arkeologi dinasti Shang di Anyang, Henan, hingga sulaman naga dan phoenix serta huruf “xiang” (祥) pada dinasti Qing, selama ribuan tahun, dari pakaian, kerajinan, alat rumah tangga sampai dekorasi bangunan, naga dan phoenix selalu muncul. Namun “naga dan phoenix membawa berkah” kapan dan di manakah paling awal muncul, belum ditemukan bukti arkeologi yang kuat.
Pengurus Institut Arkeologi Tiongkok, Guo Dashun pernah mempublikasikan karya ilmiah yang menekankan bahwa naga dan phoenix merupakan unsur budaya yang paling representatif dan klasikal dalam budaya tradisional kuno Tiongkok. Budaya etnis Tionghoa menggunakan batu giok untuk dipahat menjadi naga dan phoenix, sejak zaman kuno hingga kini terus berkelanjutan, maka asal mula naga dan phoenix pun berkaitan dengan asal mula budaya Tiongkok.